Micro Strategy Tidak Puas dengan 607.770 BTC – Kini Tambah Lagi Lewat Skema Saham Stretch $2 Miliar

Bisakah strategi akumulasi Bitcoin yang agresif menjadi standar baru bagi korporasi global? Micro Strategy baru saja melemparkan sinyal besar ke pasar.

Strategy, perusahaan intelijen bisnis yang perlahan-lahan bertransformasi menjadi raksasa Bitcoin, kembali mengguncang lanskap keuangan institusional. Di saat sebagian besar perusahaan publik masih ragu-ragu, Strategy justru melaju kencang mengumpulkan $2 miliar melalui penjualan saham preferen Stretch, jauh melampaui target awal $500 juta.

Bukan main, ini bukan sekadar penyesuaian target. Ini ledakan minat investor.

Menurut sumber Bloomberg, saham preferen ini ditetapkan pada harga $90 per lembar, diskon dari nilai nominal $100. Dalam dunia investasi korporat, diskon semacam ini menandakan satu hal: permintaan yang membuncah. Apalagi jika penawaran tersebut digawangi oleh institusi-institusi raksasa seperti Morgan Stanley, Barclays, TD Securities, dan Moelis & Co.

Namun, yang membuat langkah ini lebih menarik bukan hanya nominalnya.

Saham Stretch ini dirancang dengan struktur yang fleksibel. Dividennya bisa disesuaikan secara bulanan, berdasarkan tingkat SOFR satu bulan ditambah margin tipis 0,25% atau bisa juga melalui mekanisme internal Strategy. Dengan kata lain, mereka menyusun produk keuangan hybrid: tradisional dalam hak dividen, namun progresif dalam arah investasinya.

Dan tujuannya jelas: beli lebih banyak Bitcoin.

607.770 BTC Belum Cukup

Foto: Coinbiograph / strategy.com/btc

Hingga saat ini, Micro Strategy diketahui memiliki 607.770 BTC, setara sekitar $72,4 miliar menurut data dari situs resminya. Jumlah itu setara dengan hampir 3% dari total pasokan Bitcoin yang beredar di dunia.

Banyak perusahaan akan puas dengan posisi sebesar itu. Tapi Strategy? Tidak. Mereka terus menggali lebih dalam, mendorong eksposur ke Bitcoin hingga menjadi DNA perusahaan itu sendiri.

Saham biasa Micro Strategy ($MSTR) ditutup pada $412,31 di hari Kamis lalu. Sementara sebagian besar investor melihatnya stagnan, perlu diingat: MSTR telah naik 42% sepanjang 2025 dan mencatat lonjakan 146% selama 12 bulan terakhir. Sebagai perbandingan, S&P 500 hanya tumbuh 17% dalam rentang yang sama, berdasarkan data Fidelity Research.

Artinya? Pasar merespons strategi Bitcoin mereka secara harfiah.

Antara Pasar Modal dan Dunia Kripto

Satu hal yang patut diperhatikan: dengan menggunakan struktur saham preferen ini, Strategy dapat mengakses likuiditas tanpa harus menerbitkan saham biasa tambahan. Alias: tanpa pengenceran.

Itu kunci penting. Biasanya, jika perusahaan ingin membeli aset baru, mereka harus menjual saham yang tentu akan mengurangi porsi kepemilikan investor lama. Tapi dengan saham preferen ini, mereka melewati jebakan itu. Investor yang membeli Stretch diberi dividen kumulatif dan posisi prioritas dalam likuidasi, tetapi tidak ikut mengacak-acak struktur saham biasa.

Dalam konteks itu, kita melihat integrasi antara dunia keuangan tradisional dan strategi eksposur kripto institusional secara halus namun tegas.

Menjadi Contoh untuk Dunia

Micro Strategy bukan sendirian. Perusahaan Jepang Quantum Solutions baru saja mengumumkan rencana untuk membeli 3.000 BTC, sebagai bagian dari strategi perbendaharaan digital mereka.

Di sisi lain, nama-nama familiar di sektor mining seperti MARA Holdings, Riot Platforms, CleanSpark, dan Hut 8 juga terlihat memperbesar cadangan Bitcoin mereka.

Tapi tidak satu pun dari mereka mendekati level keterlibatan Micro Strategy.

Empat kali lipat dari target penggalangan dana bukan hanya statistik. Ini adalah sinyal bahwa eksposur Bitcoin sedang bergerak dari pinggiran ke pusat strategi institusi besar. Investor tidak lagi menganggap aset digital sebagai spekulasi liar. Kini, mereka melihatnya sebagai strategi perbendaharaan yang sah dan bisa diakses melalui instrumen pasar modal seperti saham preferen.

Ke Depan: Adopsi atau Tertinggal?

Langkah Strategy tidak hanya menambah saldo Bitcoin mereka. Ini mengirim pesan: strategi keuangan korporat akan berubah. Dalam dunia di mana inflasi, volatilitas pasar, dan pencetakan uang fiat terus jadi isu, strategi semacam ini bisa menjadi blueprint bagi perusahaan lain.

Apakah setiap perusahaan perlu mengoleksi ratusan ribu BTC? Tentu tidak.

Tapi model pembiayaan seperti saham Stretch yang menjembatani kebutuhan institusi dengan dunia kripto bisa jadi fondasi baru. Investor mendapatkan hasil dividen dan prioritas likuidasi, perusahaan mendapat Bitcoin tanpa mengorbankan struktur saham biasa, dan komunitas kripto melihat adopsi riil dari perusahaan besar.

Ini adalah percakapan yang sedang dimulai di ruang rapat para eksekutif dunia.

Dan kalau sejarah menjadi acuan, Micro Strategy lebih sering jadi pionir daripada penonton.

Baca Juga: Michael Saylor dan MicroStrategy Terus Perkuat Portofolio Bitcoin dengan Pembelian Terbaru Senilai $1,42 Miliar


Editor: Cyro Ilan

Join Telegram Community

Disclaimer:

"Informasi di Coinbiograph hanya sebagai referensi, bukan saran investasi. Artikel ini tidak mendukung pembelian atau penjualan kripto tertentu.

Perdagangan keuangan, termasuk cryptocurrency, selalu berisiko. Risetlah sebelum berinvestasi. Keputusan ada pada Anda.

Gunakan platform resmi yang legal, terutama di Indonesia. Pilih platform kripto yang terdaftar oleh BAPPEBTI dan OJK dan daftar aset kripto resmi di Indonesia dan legal"

Share:

Related Topics

Also Read