Seringkali, harga kripto digambarkan sebagai roller coaster yang penuh dengan kejutan, menarik, dan sulit ditebak. Aset digital dapat melonjak ke langit dalam hitungan jam. Meskipun pergerakan ini tampak acak, sebenarnya ada komponen penting yang berkontribusi. Berikut adalah sepuluh faktor utama yang memengaruhi harga kripto, dengan nomor tujuh sering kali tidak dianggap investor.
1. Sentimen Pasar yang Berubah
Tidak bisa dipungkiri bahwa emosi investor sangat sensitif terhadap mata uang kripto. Elon Musk pernah mengkritik penggunaan energi penambangan Bitcoin, yang membuat harganya melonjak drastis. Rumor negatif dapat langsung memicu kepanikan, tetapi sentimen positif seperti berita adopsi massal mendorong harga naik.
2. Peraturan dari Pemerintah
Keputusan yang dibuat oleh pemerintah sangat signifikan. Di sisi lain, larangan kripto di Tiongkok tahun 2021 sempat memangkas harga Bitcoin hingga lima puluh persen. Di Amerika Serikat, bagaimanapun, peraturan yang lebih ramah terhadap Bitcoin membuat investor institusional lebih percaya diri untuk masuk pasar. Regulasi adalah lampu lalu lintas untuk investasi.
3. Kekuatan Dolar Amerika Serikat Terhadap Ekonomi Global
Banyak investor menarik modal mereka dari aset berisiko, termasuk kripto, saat inflasi meningkat atau Federal Reserve menaikkan suku bunga. Namun, ada situasi tertentu di mana kripto dianggap sebagai lindung nilai, seperti emas digital. Karena itu, arah harga sangat dipengaruhi oleh berita ekonomi makro.
4. Pemanfaatan Teknologi dan Kasus Penggunaan
Upgrade signifikan seperti The Merge pada Ethereum menunjukkan bahwa inovasi memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai aset. Permintaan kripto meningkat berkat teknologi DeFi, NFT, dan Web3. Prospek masa depan lebih jelas seiring dengan luasnya adopsi.
5. Kapitalisasi Pasar
Pasar kripto yang likuid memungkinkan banyak transaksi tanpa mengubah harga secara signifikan. Sebaliknya, aset dengan likuiditas rendah rentan terhadap tingkat volatilitas yang tinggi. Di sini, bursa besar seperti Binance atau Coinbase sangat penting untuk menjaga kestabilan.
6. Gerakan Investor Besar
Pemilik cryptocurrency besar, seperti Whales, memiliki kemampuan untuk mengubah pasar dengan satu transaksi besar. Harga bisa terjun bebas jika mereka menjual ribuan Bitcoin sekaligus. Seringkali, pergerakan mereka dipantau melalui data on-chain untuk mengidentifikasi tren potensial.
7. Biaya Energi dan Keberlanjutan
Ini adalah komponen yang sering diabaikan. Penambangan mata uang kripto seperti Bitcoin membutuhkan jumlah energi yang sangat besar. Banyak penambang menjual aset mereka untuk menutupi biaya operasional ketika biaya energi naik, terutama di negara-negara pusat penambangan. Hal ini menimbulkan tekanan jual, yang berdampak pada harga di seluruh dunia.
8. Keamanan dan Peretasan Bursa
Saat terjadi peretasan besar, seperti yang terjadi pada Mt. Gox atau Ronin Network, kepercayaan investor langsung menurun. Kekhawatiran keamanan biasanya menyebabkan harga aset yang diretas turun. Keamanan masih menjadi masalah utama bagi sektor ini.
9. Adopsi dari Institusi
Ketika perusahaan besar seperti Tesla atau MicroStrategy mengumumkan bahwa mereka akan membeli Bitcoin, pasar bergejolak. Masukkan modal institusional menunjukkan bahwa kripto bukan sekadar spekulasi, itu adalah bagian dari portofolio aset global.
10. Konteks Tren Media dan Sosial
Persepsi dibentuk secara signifikan oleh media. Berita yang baik menimbulkan ketakutan akan kehilangan (FOMO), sedangkan berita yang buruk menimbulkan ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD). Jutaan investor ritel dapat dipengaruhi oleh satu artikel atau video viral di era modern.
Harga mata uang kripto tidak bergerak sembarangan. Faktor psikologis, teknologi, peraturan, dan keadaan energi global semuanya memengaruhinya. Investor yang cerdas selalu mempertimbangkan kesepuluh poin ini sebelum membuat keputusan. Fokus nomor 7 biaya energi dan masalah keberlanjutan mengingatkan kita bahwa pasar kripto memiliki banyak hubungan di luar layar.